MATAHARI TERBIT DI PLANET LAIN DAN HAL-HAL LAIN YANG TAK BISA KITA BAYANGKAN DI TATA SURYA INI
Pernahkah kalian berpikir, seperti apa sih matahari terbit di Saturnus atau bagaimana jika matahari yang menerangi bumi kita digantikan oleh bintang lain, semisal Betelguese. Nah, postingan kali ini akan menjawab pertanyaanmu. Dari berbagai sumber, gue mengumpulkan gambaran para artis mengenai hal-hal yang tak bisa (dan takkan mungkin bisa) kita lihat di tata surya kita ini. Semisal bagaimana pemandangan di langit planet lain saat matahari terbit di planet itu serta bagaimana jika posisi bulan kita digantikan oleh obje-objek lain di alam semesta (juga apa akibatnya). Semuanya menarik sekali, apalagi jika kalian tertarik denga astronomi. Berikut ini postingannya.
MATAHARI TERBIT DI MERKURIUS
Merkurius merupakan planet terdekat dengan matahari. Jelas saja dengan mudah dilogika, matahari di langit planet tersebut akan terlihat lebih besar dan juga lebih panas. Jaraknya saja hanya 40% dari jarak antara Bumi dan Matahari. Oleh sebab itu, ukuran matahari di langit Merkurius tiga kali lebih besar dan lebih terang ketimbang di Bumi.
Namun ada yang unik dengan planet ini. Matahari di Merkurius terbit hingga dua kali dalam sehari! Pertama matahari akan terbit di arah timur dan bergerak ke arah barat, seperti layaknya pergerakan matahari di langit Bumi. Namun begitu mencapai separuh perjalanan, matahari akan bergerak kembali ke arah timur, kemudian terbit untuk kedua kalinya, lalu meneruskan perjalanannya terbenam ke barat. Sunrise ganda ini terjadi karena revolusi Merkurius jauh lebih cepat ketimbang kala rotasinya akibat jaraknya yang dekat dengan matahari (atau dengan kata lain, satu tahun di sana lebih pendek ketimbang satu hari).
MATAHARI TERBIT DI VENUS
Jarak Venus dan Matahari sekitar 70% jarak Bumi dengan bintang tersebut. Namun di sana, matahari yang kalian lihat di langit tidak akan jelas berbentuk bulat seperti di sini, karena ada awan tebal yang mengelilingi atmosfer planet ini. Oya, keunikan lain matahari tebrit di Mars adalah berkebalikan dengan Bumi, matahari di langit Venus terbit di barat dan terbenam di timur. Ini terjadi karena arah rotasinya berlawanan dengan Bumi. Oya, fakta menakutkan lain, satu hari di Venus setara dengan 234 hari di Bumi. Hmmm ... mungkin kalian yang merasa 24 jam sehari di Bumi kurang bisa bermigrasi ke Venus ya?
MATAHARI TERBIT DI MARS
Menyaksikan matahari terbit di Merkurius dan Venus sepertinya hal yang mustahil bagi manusia sebab kondisinya yang amat tak bersahabat dengan kehidupan. Namun melihat panorama sunrise di Mars sepertinya bukanlah hal yang mustahil bagi umat manusia. Presiden Obama sendiri sudah mencanangkan target bahwa pada tahun 2030an, manusia sudah harus menginjakkan kaki di permukaan Mars.
Beginilah suasana sunrise di palnet merah terlihat oleh kamera rover yang dikirim manusia ke permukaan Mars.
MATAHARI TERBIT DI JUPITER
Beginilah sunrise terlihat dari permukaan Europa, salah satu bulan planet Jupiter. Yup, hampir mustahil menyaksikan sunrise di Jupiter, sekalipun manusia bisa mengunjunginya, sebab planet raksasa tersebut terdiri atas gas dan tak memiliki daratan. Dengan jarak 5 kali lebih jauh ketimbang Bumi dan Matahari, cahaya matahari di sini lebih redup 27 kali ketimbang di Bumi dan ukurannya juga 1/5 seperti yang kita lihat di planet kita. Namun bahkan di sini, matahari masih terlalu terang untuk dilihat dengan mata telanjang.
MATAHARI TERBIT DI SATURNUS
Sama seperti Jupiter, Saturnus juga tak memiliki daratan. Namun beginilah suasana (kira-kira) matahari terbit jika kita melayang di atsmofernya. Luar biasa indah bukan? Di saturnus, matahari terbit dan terbenam tiap 10 jam, sebab sependek itulah kala rotasinya.
MATAHARI TERBIT DI URANUS
Beginilah matahari terbit jika ditilik dari Ariel, salah satu bulannya. Di sini, matahari sudah mulai tak terasa panas, sebab jaraknya sudah 19 kali lipat jarak matahari ke Bumi.
Uranus memiliki kala rotasi selama 17 jam saja. Namun tak semudah itu mengatakan satu hari di Uranus setara dengan 17 jam. Karena arah rotasinya yang teramat unik (berputar dari atas ke bawah, tidak mendatar seperti planet kita), matahari akan terbit sepanjang musim dan terbenam pada musim sebelumnya. Dan celakanya, satu musim di Uranus berlangsung selama 42 tahun! Jadi matahari terbit dan akan selalu berada di angkasa Uranus selama 42 tahun. Kemudian terbenam selama 42 tahun lagi!
MATAHARI TERBIT DI NEPTUNUS
Jika kita bisa berdiri di Triton, salah satu bulan Neptunus, seperti inilah pemandangan matahari terbitnya.
MATAHARI TERBIT DI PLUTO
Dari salah satu titik terjauh di tata surya kita, matahari hanya terlihat seperti setitik bintang di permukaan planet es ini. Namun luar biasanya, walaupun cahaya matahari di sini lebih redup sekitar 1.600 kali ketimbang yang kita lihat di Bumi, namun cahayanya masih 250 kali lebih terang ketimbang cahaya Bulan yang terlihat di Bumi. Itulah kekuatan matahari kita!
Oya, fakta unik lain, matahari di sini terbit di barat dan terbenam di timur seperti Venus. Para astronom menduga, anomali ini disebabkan karena pernah ada planet lain (atau paling tidak sesuatu yang amat besar) menabrak kedua planet ini hingga berputar ke arah yang lain.
BONUS
PEMANDANGAN DI LANGIT BUMI JIKA BULAN DIGANTIKAN OLEH OBJEK LAIN
Gambaran menakjubkan (sekaligus menakutkan) ini merupakan imajinasi para artis (dibantu fakta ilmiah tentu saja) apabila benda-benda langit ini jaraknya sama dengan jarak Bumi dengan Bulan.
Beginilah kelihatannya, jika posisi Bulan di langit kita ditempati oleh Arcturus, sebuah bintang merah raksasa sekaligus binta terterang ke-4 di langit malam. Seperti kiamat ya? Tentu saja sebab panasnya akan memusnahkan kehidupan di Bumi.
Ini jadinya jika posisi Bulan digantikan oleh Alpha Centauri, bintang terdekat dengan tata surya kita. Kenapa ada dua bintang di sini? Karena bintang yang kita nmakan Alpha Centauri ini sebenarnya tersusun atas dua bintang yang terlihat seperti satu bintang dari Bumi karena jaraknya yang amat dekat. Jarak “dekat” yang dimaksud di sini sejauh 11 Astronomical Unit (AU) atau sama dengan jarak matahari dengan Uranus.
Beginilah penampakan di langit kita apabila Bulan digantikan oleh Sirius, bintang tercerah di langit malam. Cahayanya pasti langsung membutakan mata.
Dan inilah Polaris jika saja bintang ini menggantikan posisi Bulan.
Selain bintang, Russian Federal Space Agency juga ikut meramalkan bagaimana panorama di langit planet kita apalabila Bulan digantikan oleh planet-panet lain di tata surya ini.
Neptunus akan terlihat 25 kali lebih besar.
Dan Jupiter juga akan menelan sebagian besar dari langit dengan ukurannya yang masif.
Perlu diingat juga, jika Jupiter benar-benar ada di posisi ini, maka Bumi akan langsung hancur karena tertarik gaya gravitasinya dan akan membentuk cincin di sekitar planet gas raksasa tersebut.
Saturnus, seperti biasa, selalu terlihat indah.
Namun jangan mau Saturnus berada dekat kita, apalagi membawa serta bulan-bulannya. Sebab kemungkinan besar salah satu bulan tersebut pasti akan menabrak Bumi. Selain itu, gaya gravitasinya yang kuat akan langsung melucuti atmosfer kita dan menyebabkan semua gunung berapi di planet kita meletus.
Nah, tak perlu ke sana bukan untuk menikmati sunrise di langit planet lain. Menakjubkan juga panorama langit apabila bintang dan planet lain berada dekat dengan Bumi. Namun tentu saja, keindahan itu akan diikuti berbagai bencana hahaha. Memang planet kitalah yang paling nyaman dengan semua kondisinya. Oleh karena itu, jagalah selalu planet kita ini ya dari kerusakan. Jangan sampai kita harus pindah dari Bumi di masa depan kelak karena planet ini sudah terlalu rusak dan tak mampu mendukung kehidupan lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar